https://s.skillup.id/GM81Zi

Simponi Dari Tuhan itu Bernama Keragaman

Hi, tulisan saya ini berangkat dari satuan - satuan kecil dari pojok - pojok kehidupan yang membentuk rangkaian besar bernama keragaman.

Indonesia berdiri karena satu sama lain mengkikrarkan diri untuk bisa menerima siapa pun mau hitam, putih atau merah menjadi satu diri yang tak terpisahkan.

Tidak ada yang memonopoli, tidak ada yang boleh menghakimi yang lain, atau menghantam satu sama lain karena berbeda.

Kita diciptakan tidak lah selalu sama, warna apa pun kulit kita, tidak ada yang beda di mata Tuhan Pencipta alam semesta ini.

Kebaikan yang murni dari tuhan, tuhan menginginkan kita menjadi teladan yang baik, kepada siapa saja, adalah tidak menjadikan seseorang berkuasa atas yang lain, diciptakan manusia berbangsa - bangsa dan bersuku - suku untuk saling mengenal.

Jadi, kita semua adalah sama, sama - sama satu ras, karena berasal dari rahim yang satu, karena bumi ini luas, berpencarlah anak - anak manusia memenuhi nya. 

Konsep ini yang diturunkan dari beribu - ribu generasi yang lalu hingga menjadi kita sekarang, ada kalanya diantara kita timbul pertentangan, permusuhan mewarnai hidup kita, karena dalih agama, kejayaan, dan segala macam pangkalnya.

Kita kadang bisa membenci, kadang pula bisa mencintai, tidak ada yang salah dari diri kita, manusia adalah tempatnya ujian, dan kemenangan hanya untuk mereka yang sabar menerima semua ini.

Manusia yang menciptakan sistem, kasta atau apa pun, untuk menjadi penguasa dari yang lain.

Pertumpahan sesama manusia mewarnai sejarah manusia, akibat kesalahpahaman atau untuk mengajak kebaikan, sifat dasar manusia adalah melakukan penolakan, manusia akan menolak bahkan bisa saling membunuh.

Ada sesuatu dalam diri manusia, yang misterius yang mampu menggerakan orang lain bahkan sebuah bangsa untuk menghancurkan bangsa yang lain.

Manusia bisa menjadi apa saja, dan berbuat apa saja, tapi dorongan untuk menyakiti atau mencintai tetaplah ada. 

Semakin jauh umur sejarah manusia pada akhirnya akan bermuara pada sebuah kebenaran, tinggal kita akan menerimanya atau menolaknya.

Jutaan bahasa, ribuan bangsa, keaneka ragaman budaya adalah simponi dunia yang dianugerahkan tuhan kepada kita. 

Kalau kita tahu makna semua ini, maka yang kita lakukan adalah melakukan puji syukur yang tiada habisnya.

Dengan adanya keragaman, maka sempurnalah simphoni dianugerahkan tuhan kepada kita semua.