Game Counter Strike |
Minh Le : Otak Dibalik Lahirnya Game Counter Strike - Hai, apa kabar, bagi anda penyuka game bertema tembak-menembak,
atau populer disebut First Person Shooting tentu tidak asing dengan game yang satu ini, anda tidak salah game ini bernama Counter Strike.
atau populer disebut First Person Shooting tentu tidak asing dengan game yang satu ini, anda tidak salah game ini bernama Counter Strike.
Game yang sudah muncul hampir dua dekade ini, menjadi game favorit baik tua maupun muda. Karena dua puluh tahun mereka juga anak-anak remaja juga.
Game yang bertemakan pertempuran antara Counter Terorist dan Terorist dari berbagai belahan dunia dalam mode Single Player atau pun Multiplayer.
Dengan misi beragam, dari Menjinakan Bom, Membebaskan sandera, penyelamatan orang VIP dan masih banyak lagi.
Saya sendiri pun, masih sering memainkan game ini, disamping tidak terlalu membutuhkan speksifikasi yang tinggi-tinggi untuk PC nya,
game ini lumayan bisa menghibur dan tentunya bisa membuat anda rajin ganti mouse.
game ini lumayan bisa menghibur dan tentunya bisa membuat anda rajin ganti mouse.
Bisa dilihat keyboard orang yang demen main game ini, dipastikan tombol A, S, D dan W nyaris tidak kelihatan atau warna putihnya agak memudar. Hehehe.
Sejarah Singkat Minh Le
Siapa sih sebetulnya otak dibalik lahirnya game keren ini?orang yang dimaksud adalah Minh Le, lahir di Vietnam, 27 Juni 1977 seorang programmer perangkat lunak Jebolan Simon Fraser University sekolah ilmu komputer di Kanada.
Setelah sekain tahun, Minh Le memutuskan menjadi warga negara Kanada, dan menetap di sana.
Sebenarnya game Counter Strike ini mulai dikembangkan semenjak dia masih kuliah.
Barulah, setelah bersama Jess Cliffe mulai dikembangkan menjadi game komersil pada tahun 1999.
Munculah game besutan mereka pertama, dikenal dengan Counter Strike,
pada pengembangan selanjutnya, muncul game turunan Counter Strike seperti Counter-Strike: Condition Zero, Counter-Strike: Source, Counter-Strike: Global Offensive dan Counter-Strike versi Xbox.
pada pengembangan selanjutnya, muncul game turunan Counter Strike seperti Counter-Strike: Condition Zero, Counter-Strike: Source, Counter-Strike: Global Offensive dan Counter-Strike versi Xbox.
Hak Counter Strike dibeli oleh Valve
Pada tahun 2000, Minh Le bekerja sama dengan Valve, untuk mengembangkan Counter Strike, dan tidak lama muncullah Half Life,
secara keseluruhan Valve Merekrut Minh le dan Jess Cliffe bekerja untuk Valve, dan membeli hak cipta Counter Strike.
secara keseluruhan Valve Merekrut Minh le dan Jess Cliffe bekerja untuk Valve, dan membeli hak cipta Counter Strike.
Game ini benar-benar laris manis, tanpa ada pesaing berarti, dan ini yang saya tahu, dan saya juga terlanjur jatuh cinta pada game ini.
Setelah proyek CS 2 ditunda, Minh Le berinisiatif untuk memulai mengerjakan proyeknya sendiri dan tidak lagi bergabung dengan Valve, developer game yang turut membesarkan Game Counter Strike.
Game First Person Shooting Online Besutan Korsel
Setelah hampir dua tahun mengerjakan proyek kecil, pada tahun 2008,
Minh Le memutuskan untuk pindah ke Korea Selatan dan bekerja dengan perusahaan bisnis bernama FIX yang akan menyandang dana untuk pengembangan game-game mereka.
Minh Le memutuskan untuk pindah ke Korea Selatan dan bekerja dengan perusahaan bisnis bernama FIX yang akan menyandang dana untuk pengembangan game-game mereka.
Disini terlintas dalam pikiran saya, game online sejenis Counter Strike yang muncul tak lama keterlibatan Minh Le dalam proyek game di Korea Selatan semisal Point Blank mungkin ada campur tangan Minh Le disitu.
Yang pada akhirnya, membuat Korea Selatan bisa dikatakan membuat game-game bertipe First Person Shooting menjadi booming hingga sekarang.
Saya berharap, suatu saat nanti indonesiaku bisa menghasilkan orang-orang seperti Minh Le, dan membuka mindset mereka, bahwa bermain game bukan lagi buang-buang waktu saja.
Itu sama sekali tidak benar, jika game dikembangkan secara industri, bisa dibayangkan efek domino dari pemanfaatan ekonominya bagi anak-anak muda kita.