Hi, apa kabar? Kali ini saya mau membagikan
tulisan singkat mengenai Pekerjaan – pekerjaan Yang Menunjang Kegiatan Bongkar
Muat, bongkar muat biasanya identik dengan pekerjaan 24 jam nonstop, koq
bisa?ya, karena pekerjaan ini, pekerjaan yang benar – benar yang mengejar
lamanya kapal sandar, karena dipelabuhan yang super sibuk, urusan posisi sandar
– menyandar kapal amat – amat urgent. Kalau sampai sekian x 24 jam pekerjan
bongkar muat belum rampung, kapal harus kembali digeser, istilahnya
dikembalikan ke Anchorage. Namanya kapal sandar, artinya anda sebagai PBM sudah
pasti dalam posisi siap tempur.
Konsekwensi dari sandar kapal adalah anda harus siap lembur dan siap kerja 24 jam.
Tapi dibalik hiruk – pikuk dunia
penyandaraan kapal, banyak elemen dan faktor yang terjun dalam proses kegiatan
Bongkar Muat. Kegiatan bongkar muat melibatkan banyak elemen, tapi dalam
pengerjaannya, Apakah Foreman, Mandor dan Tenaga Kerja Bongkar Muat lah yang
paling banyak berkontribusi ?. Mungkin iya mungkin tidak, Kalau disebutkan
banyak sekali faktor dalam kegiatan ini.
Siapakah
mereka?mengapa peran pekerjaan mereka sama – sama memegang peranan penting
dalam keberhasilan sebuah kegiatan bongkar muat, tidak ada salahnya kita
mengetahui dan menghargai usaha dan kerja keras mereka. Yuk kita cari tahu
Tulisan
ini mengangkat sisi lain, pekerja – pekerja yang mempunyai peranan tidak
sedikit dalam berjalannya sebuah kegiatan Bongkar Muat. Di pelabuhan banyak
macam ragam jenis pekerjaan, pekerjaan yang menuntut mereka selalu sedia
bekerja 24 jam dan juga punya tugas yang tidak ringan. Siapakah mereka berikut
fungsi dan tugas masing – masing pekerja tersebut .
1. Tally Man
Pekerja
lepas atau terikat ini, dipersiapkan dan difungsikan sebagai garda terdepan
kegiatan Bongkar Muat. Mereka mencatat dan menghitung muatan yang dibongkar
dari Truk ke Kapal. 24 jam mereka bekerja, tanpa henti. Jadi, tanpa mereka
pekerjaan bongkar muat benar – benar bisa goyang, tutup palka adalah kode
pekerjaan sudah selesai. Jadi jangan anggap sepele tugas mereka.
2. Petugas Moring.
Petugas
Moring adalah pekerjaan yang tidak kalah penting di pelabuhan mana pun. Petugas
moring adalah bertugas menambatkan tali dari kapal, dan mengikatkannya pada
pasak – pasak baja yang sudah terpancang di dermaga. Fungsi moring menahan atau
mengikat kapal terhindar dari ombak dan arus bawah, agar tidak kemana – mana
atau selalu pada posisinya. Saat kapal akan lepas jangkar dari pelabuhan,
mereka akan melepas kembali tali – tali yang sebelumnya mereka pasang. Jadi tugas
mereka pun sangat penting.
3. Petugas Timbangan
Petugas timbangan adalah faktor penting
penunjang berjalannya sebuah kegiatan bongkar muat, tanpa kita sadari, mobil –
mobil truk yang keluar masuk pelabuhan sangat membutuhkan jasa mereka. Sebelum
masuk ke dermaga kapal sandar, sebuah truk wajib untuk ditimbang kosong,
setelah truk terisi muatan pun, wajib untuk kembali ke timbangan untuk timbang
isi. Untuk mengetahui keadaan muatan dari pelabuhan hingga ke gudang tujuan,
apakah mengalami penyusutan atau tidak, bisa diketahui dari hasil timbang yang
dilakukan oleh petugas timbangan. Jadi tugas mereka sangat urgent, dan tidak
terpisahkan dari kegiatan bongkar muat.
4. Supir Angkutan
Pembawa truk muatan dari dan ke pelabuhan
juga punya peran yang penting, mereka harus memastikan atau berlomba dengan
waktu agar muatan harus tetap baik, selama diperjalanan, agar mereka dibayar
dengan layak, sesuai jumlah tonase yang dibawa oleh truk mereka. Mereka ibarat
membawa bom, sedikit muatan yang mereka bawa, sedikit upah yang bisa dibawa pulang,
muatan berlebih beresiko truk akan terguling, ban pecah dan yang tidak kalah
menyedihkan, apabila muatan tidak sesuai, misalnya karena muatan dicuri atau
ada kebocoran pada bak truk mereka, tentunya mereka akan dikenakan klaim oleh
pemilik barang, dan mau tidak mau, uang jalan mereka akan dikurangi atau
dipotong untuk menutupinya. Upah yang akan mereka terima berdasar jumlah rit atau
trayek yang yang sudah mereka jalani, dari pelabuhan ke gudang maupun
sebaliknya. Sungguh pekerjaan yang tidak mudah.
5. Operator Alat Berat
Satu lagi faktor penunjang berjalannya
sebuah kegiatan bongkar muat, yakni operator Alat Berat, 24 jam tanpa henti
mereka mengoperasikan alat berat, istirahat mereka hanya untuk sekedar makan dan
buang air. Jasa mereka sangat dibutuhkan, mengurangi efsiensi tenaga manusia
yang ada batasnya. Dengan mengoperasikan 1 atau 2 unit alat berat, sudah
membuat pekerjaan jauh lebih mudah dan semua pulang dengan keadaan senang dan
gembira.
6. Petugas Kebersihan
Petugas Kebersihan adalah faktor penting
yang juga mempunyai peranan penting sebagai faktor penunjang berjalannya sebuah
kegiatan bongkar muat. Mereka memastikan disaat berlangsungnya kegiatan bongkar
atau sesudahnya, dermaga atau kade tetap dalam keadaan steril dan bersih. Tidak
ada sampah – sampah yang berserakan, atau memastikan tidak ada sampah yang
dibuang ke laut, tidak ada oli atau bahan berbahaya yang mencemari laut, atau
ada oli atau minyak sisa muatan yang menggenangi kade, mereka dengan sigap akan
membersihkan. Tugas mereka sangat dinantikan dan dibutuhkan setiap saat.
7. Petugas Keamanan Muatan
Faktor penunjang berjalannya sebuah
kegiatan bongkar muat yang mempunyai peranan tidak kalah penting, yakni petugas
keamanan khusus muatan, mereka bertugas 24 jam tanpa henti mereka mengawasi
bahwa kegiatan bongkar muat berjalan dengan aman dan tidak ada satupun muatan
yang luput dari pengawasan mereka, tidak ada celah bagi pencuri atau bajing
loncat mengambil muatan karena mereka ada disana selalu mengawasi gerak – gerik
yang mencurigakan dari orang – orang yang mencoba mengambil keuntungan sesaat.
Itu tugas dan kewajiban mereka memastikan barang tetap aman dari pelabuhan
sampai ke gudang penimbunan. Tugas mereka sungguh – sungguh diperlukan.
8. Petugas Penyedia Makan dan Minum untuk
Tenaga Kerja Bongkar Muat
Petugas ini hampir luput dari pantauan,
mereka yang bertugas menyediakan Air, Kopi, Teh, cemilan dan Nasi Bungkus untuk
para pekerja. Tanpa mereka, Pekerja bongkar muat akan kewalahan menghadapi
badan yang lemas, lapar dan dinginnya dermaga tempat kegiatan bongkar muat. Pekerjaan
ini membutuhkan stamina yang selalu ok, untuk menunjang aktivitas pekerja agar
selalu fit dalam bekerja, kuncinya adalah ketersediaan makan minum yang cukup,
tanpa ini pekerjaan bongkar muat akan terbengkalai. Cukupkan makan dan minum
mereka, pekerjaan bongkar muat akan selalu lancar – lancar saja. Jadi petugas
penyedia makan dan minum penting bagi keberlangsungan kegiatan bongkar muat.
9. Petugas Surveyor
Satu lagi faktor penunjang berjalannya
sebuah kegiatan bongkar muat, yakni Petugas Surveyor. Apa sih peran mereka?
Mereka bersama Foreman akan memantau dan mengawasi jalanya kegiatan bongkar
muat. Dari kapal sandar sampai kapal akan berangkat, mereka harus selalu stand
by. Hasil Draft survey mereka yang ditunggu oleh kapten kapal, oleh PBM, oleh
pemilik barang. Draft Survey menghitung kedalaman badan kapal yang terbenam
dalam laut yang belum diisi muatan maupun sudah dalam penuh muatan, maksudnya,
menghitung selisih dari kapal dalam keadaan kosong dengan kapal yang sudah
bermuatan, selisihnya itulah diketahui berapa jumlah muatannya.
Draft kapal, mulai dari depan kanan, kiri
kapal, lalu belakang kanan, maupun kiri, dan ditengah –tengah kapal. Untuk
sekedar pengetahaun di lambung, haluan maupun buritan kapal, pasti tertera
seperti meteran berbentuk angka - angka, itulah angka yang akan diambil, dimana
dihitung batas angka berapa badan kapal yang terbenam air laut. Sedangkan
menghitung muatan berdasar posisi ini berdasarkan muatan yang ditaruh dimasing
– masing badan kapal. Mungkin setelah dikurangi air ballast, bahan bakar atau
semacamnya, anda bisa searching di google, kalau saya sudah tahu, akan saya
bagikan disini, cara menghitung draft kapal. Amin.
10. Petugas Checker
Petugas ini hampir – hampir seperti orang
yang lagi main ke pelabuhan, tugas mereka
sebenarnya melaporkan data kepada Foreman setiap 6 jam sekali, berapa mobil
sudah bongkar muatannya, dan berapa jumlah sementara muatan yang sudah masuk ke
kapal. Data dari Petugas Checker ini, Foreman bisa mengira – mengira kapan
pekerjaan akan selesai, atau palka mana saja yang sudah harus berhenti. Mereka
akan mencari data itu ke petugas Tally dan Pembuat Surat jalan, dan juga ke
Tally Timbangan. Tapi mereka tetap stand by di dermaga.
Itulah sekelumit tentang tugas – tugas dan pekerjaan
yang ada dalam sebuah kegiatan bongkar muat, yang mungkin selama ini tidak kita
sadari, mungkin kita bisa lebih menghargai keberadaan mereka dan juga pekerjaan
mereka, dan tidak mengganggap pekerjaan di pelabuhan selalu identik dengan
sesuatu yang berkonotasi tidak baik, dan juga sama pentingnya dengan pekerjaan
– pekerjaan lainnya.
Semoga ada hikmah yang bisa dipetik dari tulisan ini. Apabila
masih ada kekurangan disana – sini, mohon dimaafkan apabila tata bahasa yang
buruk maupun cara penyajian penulis. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
3 comments
Write commentsMau nanya min itu biasa nya klo ngelamar kerja di bagian 1-10 itu lulusan apa aja si karna saya lulusan smk bisa engga ya?
ReplyDan gaji nya sendiri berapa si?
Untuk posisi 1-10, rata-rata tamatan SMA tapi mengantongi sertifikasi keahlian yang memadai artinya anda harus mencari lembaga atau tempat pelatihan sesuai bidang yang anda inginkan semisal operator alat berat tentu harus punya izin dan lisensi, kalau surveyor anda bisa ambil pelatihan kesurveyoran yang durasinya sekitar 2 minggu, di Jakarta dan kota besar lainnya ada.
ReplyMau nanya min kira2 ada lowongan untuk checkernya ga? usia saya 43 tahun dulu saya pengalaman jadi checker pelabuhan kurang lebih sekitar 4 tahun. Saya dulu biasa menangani semen bulk dan beras kacang kedelai dan makanan pokok lainnya
Reply