Gbr. Kapal Muatan Container |
Tugas Seorang Operasional Ekspor-Impor
Mungkin tak pernah terbayang dibenak saya bahwa pekerjaan ini akan mewarnai kehidupan saya.Pekerjaan saya adalah operasional lapangan bagian Ekspor-Impor, pekerjaan yang harus terbiasa menghadapi panas dan hujan.
Tapi dibalik dukanya, ada pula sukanya saya bisa berkumpul dengan teman-teman seprofesi dengan saya.
Berbagi cerita dan pengalaman, tidak terasa hampir 5 tahun lamanya saya berkecimpung di dunia yang sama sekali tidak ada hubungan dengan latar belakang pendidikan,
dan nyatanya membuat saya sangat senang dan iklas dalam menjalaninya.
Peti kemas atau Container adalah kawan yang setia, mereka selalu menunggu saya untuk dilihat, dipanjat atau pun diusap-usap hehehe.
Maklum saja untuk container bersusun ke atas dengan jumlah baris ke atas bisa sampai 7 atau 8 tingkat memaksa kita untuk memanjat.
Membuka setiap container dilihat isinya, apakah berkarat atau bau pun sudah jadi makanan sehari-hari, mual dan pusing sudah pasti.
Bayangkan saja memanjat container 7 susun membutuhkan nyali dan kalo melihat ke bawah gemetar juga hati ini.
Teman-teman di Depo container sudah hapal benar tujuan saya ke sana dan mereka menyambut dengan senang hati.
Depo Container atau Terminal Peti Kemas (Swasta)
Depo Container adalah tempat penimbunan Peti kemas yang biasanya dipinjamkan kepada Eksportir atau pun Importir
untuk keperluan mengangkut barang/muatan mereka.
Disini kejelian seorang Operasional dibutuhkan, untuk memilihkan petikemas yang layak untuk menjamin barang-barang mereka tetap seperti itu dari mulai pemuatan sampai ke alamat tujuan pembeli,
entah itu ke eropa, amerika, atau pun ke ujung dunia sekali pun.
Ukuran petikemas bermacam-macam ada yang 20'feet atau 40'feet tergantung jenis barang yang akan dimuat.
Kadang muatan sepeti Kopra atau cangkang sawit membutuhkan petikemas dengan suhu yang minus sekali.
Entah kenapa kopra membutuhkan suhu yang dingin, mungkin dikarenakan kopra bisa jadi bara kalaupun ditaruh di petikemas kering.
Jenis petikemas yang berpendingin seperti ini disebut dengan container Reefer.
Container seperti kulkas ini dan butuh dicas seperti HP saja. Dan sanggup bertahan selama 8 jam.
Operasional Ekspor
Untuk sebagian orang pekerjaan ini seperti main-main, padahal ini jelas sangat penting.
Kalau saja petikemas yang dimuati barang ekspor tidak bisa dimuat ke kapal istilahnya terkena closing,
eksportir akan sangat dirugikan urus ini urus itu tentu memakan waktu sekali. Ketepatan kerja ini harus didukung oleh Operasional lapangan yang handal, gesit dan pintar.
Dia harus tahu barang ekspor ini harus dikapalkan sebelum tanggal sekian dan jam sekian, dia harus mutar otak bagaimana cara agar barang ini dari mulai pemuatan di gudang sampai pengapalan tidak mengalami hambatan.
Kerjasama antara Operasional lapangan, orang depo, supir pembawa petikemas dan orang gudang adalah kunci pekerjaan ini.
Jadi semua orang yang terlibat dalam pekerjaan ini adalah sama-sama penting.
Satu mandeg berimbas ke lainnya, orang lapangan harus menetukan petikemas
ini dimuat oleh supir mana, siapa pengurusnya kapan truknya siap digerakkan. Dan kerjasama yang baik ini akan membuahkan hasil yang manis pula.
Begitu juga, dengan pengurusan impor, semakin lama container bertahan di Container Yard atau tempat penimbunan sementara peti kemas,
tentu semakin besar biaya yang dikeluarkan pengguna jasa. Sekali lagi, kecepatan kunci utama pekerjaan ini
Itulah sekelumit pekerjaan seorang operasional Ekpsor-Impor terutama Operasional Ekspor dituntut untuk ekstra cepat, sigap dan tidak mudah menyerah
semakin rumit pekerjaan itu semakin siap kita dididik menjadi tangguh dan kuat.
Yah, mungkin kalimat-kalimat di atas terlalu ambisius dan tak bermakna mungkin saking semangatnya untuk menulis yang sudah sangat begitu mengebu-gebu. Hehehe.
Terima kasih sudah menyimak tulisan saya, kalau ada yang kurang di sana-sini saya haturkan maaf sebesar-besarnya tak ada maksud menyinggung apalagi menghina.
1 comments:
Write commentsUntuk operasional lapangan bisanya disebuta apa yah ?
Reply